Mungkin aku adalah orang yang keras kepala, tapi aku tetap punya prinsip, yang benar haruslah benar, yang salah jangan dibenarkan.
Mungkin juga Tuhan sengaja menciptakan aku dengan sistem yang sebegitu rumitnya sehingga tak ada yang mampu mengerti apa sebenarnya yang ada di isi kepalaku.
Tapi aku yakin sistem yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, dan itu menjadi tantangan yang harus kuhadapi, karena aku telah diprogam oleh Tuhan untuk itu, dan aku tetap belajar terus-menerus, karena aku bukanlah robot, aku adalah manusia.
Layaknya mentari, aku harus menyinari setiap sudut gelap duniaku, sehingga tumbuhlah kehidupan yang baru, walaupun tak semuanya bisa aku sinari, dan biarlah itu semua membentuk bayangan abadi agar kita semua tahu mana yang bercahaya dan yang tidak.
Seperti kata orang bijak,"Tak selamanya niat baik itu bisa ditafsirkan, dijalankan, diterima, dan direspon dengan baik, karena pada hakikatnya fitrah manusia itu nyata, sesuai dengan apa yang telah Tuhan firmankan di dalam kitab sucinya."
Dan aku sekarang mengerti maksud dari selembar kertas yang diberikan pak tua itu kepadaku. Kertas adalah wadah untuk menulis, dan juga dapat berfungsi sebagai penyerap zat cair yang mengotori & membasahi sesuatu, tapi kertas itu mudah terbakar dan robek jika tidak hati-hati menggunakannya, dan kertas berasal dari jasad yang telah mati, yang memperoleh unsurnya dari tanah, dan akhirnya hancur lebur kembali menyatu dengan tanah.
Hidup adalah sebuah siklus, biarkan siklus itu berjalan sesuai kehendak Tuhan, dan sesungguhnya Dia itu Maha adil lagi bijaksana, maka seraplah keadilan dan kebijaksanaan itu untuk melengkapi keutuhan hidupmu, karena hidup bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Meskipun begitu, kita hanyalah makhluknya yang tak luput dari dosa dan khilaf, semoga kita semua dapat memahami setiap apa yang kita miliki dengan rasa syukur dan sabar, karena cuma itu yang Tuhan inginkan dari kita sebagai hamba-Nya yang bijaksana.
0 komentar:
Post a Comment
Comment di sini ya chuy!!!